Pengolahan Lahan Pertanian dengan Traktor
Petani di Desa Wiau Lapi, Kecamatan Tareran, mulai memanfaatkan teknologi modern berupa traktor untuk pengolahan lahan pertanian. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja, mempercepat proses tanam, dan mendorong produktivitas hasil panen.
Kegiatan pengolahan lahan menggunakan traktor berlangsung di area pertanian desa yang menjadi salah satu sumber pangan utama masyarakat setempat. Kepala Desa Wiau Lapi, Bapak Ferry Kumendong, mengungkapkan bahwa penggunaan traktor tidak hanya menghemat waktu kerja petani, tetapi juga membantu mereka mengurangi beban kerja fisik yang berat. “Dengan traktor, lahan seluas satu hektare dapat diolah dalam waktu 1 hari. Ini jauh lebih cepat dibandingkan metode tradisional yang bisa memakan waktu hingga satu minggu,” ujarnya.

Selain itu, pelatihan penggunaan traktor tangan atau cultivator juga diberikan kepada kelompok tani desa. Pelatihan ini melibatkan dosen dan mahasiswa Polimdo, yang turut memberikan pendampingan teknis. “Kami mengajarkan cara mengoperasikan traktor, perawatan rutin, dan pemecahan masalah sederhana, sehingga petani bisa menggunakannya secara optimal,” jelas salah satu mahasiswa yang terlibat.
Menurut Bapak Jolly, seorang petani setempat, teknologi ini memberikan dampak positif yang signifikan. “Dulu, kami harus mengolah tanah dengan cangkul, yang sangat melelahkan. Sekarang, dengan traktor, pekerjaan jadi lebih ringan dan hasilnya pun lebih baik,” katanya.
Penggunaan traktor ini juga diharapkan dapat mendukung program pengembangan pertanian holtikultura dan padi di Desa Wiau Lapi. Selain persawahan, lahan pertanian desa mencakup komoditas unggulan seperti vanili, kelapa, dan cengkih.
Ke depan, pemerintah desa berencana mengadakan tambahan unit traktor serta alat pendukung lainnya untuk memperluas jangkauan teknologi ini. Dengan kombinasi teknologi modern dan manajemen pertanian yang baik, Desa Wiau Lapi diharapkan dapat meningkatkan produksi hasil tani sekaligus kesejahteraan petaninya.